MENTAWAI,Matasumbar.com – Selain bencana alam seperti banjir dan longsor diwilayah kabupaten kepulauan mentawai, dari 43 Desa 33 Desa berada di titik lokasi kerawanan tinggi terhadap ancaman bencana tsunami.
“Sesuai data BPBD Mentawai mencatat 33 Desa dominan titik rawan bencana tsunami baik di pantai barat maupun dipantai timur” kata Kalaksa BPBD Mentawai, Novriadi pada kegiatan Rakor Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Home Stay Mapadegat.
Menurutnya dalam penanggulangan risiko bencana di mentawai lebih menitik beratkan kepada penguatan kapasitas masyarakat dengan memberikan ilmu pengetahuan tentang bencana dan risiko bencana.
Selain itu bagaimana membuat jalur evakuasi sebanyak mungkin, sehingga tidak memikirkan lagi membangun tempat evakuasi berbentuk bangunan bertingkat, namun bukan itu yang di adopsi, tapi membuat jalur evakuasi tegak lurus dengan pantai, ujarnya.
“jadi ketika terjadi bencana yang cukup besar masyarakat di arahkan ketempat evakuasi yang lebih tinggi sesuai jalur evakuasi yang sudah di buat” ucap Novriadi kepada awak media, Rabu (24/7).
Lebih lanjut Novriadi menjelaskan, terkait dengan Jalur evakuasi di daerah pulau sipora yang belum ada itu berada di daerah pantai barat tepatnya di Desa Betu Monga, tapi desa-desa lain sudah semuanya memiliki jalur evakuasi.
Sementara untuk pulau siberut bagian bagian pantai timur rata-rata semuanya sudah memiliki jalur evakuasi, namun yang belum ada jalur evakuasi itu berada di pantai barat siberut seperti Sigapokna dan Tiniti, ujarnya.
Saat ini program BPBD mentawai lebih memantapkan lagi jalur-jalur evakuasi yang sudah ada,, namun Pr yang terberat itu di daerah bagian pantai barat pulau siberut, ucap Novriadi.
Terkait dengan kebencanaan, Novriadi menuturkan BPBD Mentawai tidak bekerja sendiri melainkan setiap Desa terlibat dalam membangun jalur evakuasi dengan koordinasi melalui BPBD dalam pemetaan jalur evakuasi, tukasnya (Eriansyah).
Hits: 48